Di kota megatronik masa depan, di mana langit selalu berlumuran jingga senja palsu dan hujan asam berjatuhan seperti air mata robot, hiduplah Anya. Ia seorang arsitek memori. Tugasnya: menyusun ulang kenangan yang rusak akibat glitch di otak manusia. Di tangannya, sepotong masa lalu bisa menjadi istana megah, atau jurang yang tak bertepi. Anya selalu merasa ada kekosongan, sebuah echo dari senyum yang tak pernah ia lihat, sebuah janji yang tak pernah diucap.
Lalu, ia menemukan sebuah fragmen memori yang aneh. Bukan milik pasien. Bukan miliknya. Tapi sepotong masa lalu yang berdarah-darah. Di sana, di tengah sawah yang menguning di bawah langit biru yang nyata, seorang pemuda bernama Ren. Ia adalah pelukis. Ren melukis Anya, meskipun Anya tak pernah ada di sana. Lukisannya penuh kerinduan, penuh janji untuk bertemu di bawah pohon sakura yang mekar seribu tahun lagi.
Anya tersentak. Sakura? Di masa depannya, pohon sakura hanyalah legenda. Aroma sakura hanya ada di parfum sintetis.
Malam demi malam, Anya menelusuri fragmen memori Ren. Mereka berkomunikasi melalui kode-kode tersembunyi dalam lukisan dan error message yang tiba-tiba muncul di sistemnya. Anya menemukan secarik surat dari Ren, ditulis dengan tinta yang luntur karena air mata:
"Anya, jika kau membaca ini, ketahuilah aku tidak akan pernah menyerah. Meskipun terpisah oleh ruang dan waktu, aku akan mencari jalan untuk menemuimu. Janji kita… adalah satu-satunya yang ABADI."
Ren hidup di masa lalu. Di masa sebelum polusi merusak bumi. Di masa sebelum manusia lupa caranya tertawa tulus. Ia mencintai Anya, wanita yang belum dilahirkan. Dan Anya, di tengah hiruk pikuk masa depan, jatuh cinta pada hantu dari masa lalu.
Mereka mencoba bertemu. Anya mengirimkan algoritma waktu, berusaha melintasi celah dimensi. Ren mencoba mengaktifkan mesin waktu rakitannya, mesin yang dibuat dari impian dan patahan bintang. Tapi setiap kali mereka hampir bertemu, garis waktu bergejolak. Sinyal hilang. Sedang mengetik…, lalu senyap abadi.
Akhirnya, Anya menemukan kebenaran yang mengerikan. Fragmentasi memori Ren bukanlah kecelakaan. Mereka adalah hasil dari proyek temporal yang gagal di masa depan. Proyek yang bertujuan mengubah masa lalu, dengan konsekuensi menghancurkan realitas.
Ren dan Anya bukanlah dua jiwa yang terpisah ruang dan waktu. Mereka adalah echo dari satu kehidupan yang terus berulang. Sebuah loop tragedi. Cinta mereka adalah algoritma yang cacat, yang diprogram untuk terus mencari, terus merindukan, tanpa pernah menemukan.
Anya menatap pantulan dirinya di layar hologram. Ia melihat wajah Ren. Ia mendengar suaranya berbisik di telinganya: "Anya, kita ditakdirkan untuk MELUPAKAN, bukan... mengingat..."
Mungkin, cinta mereka memang hanya janji yang menguap dalam api penyesalan.
Disconnecting… System failure… Remember… Remember…
You Might Also Like: 0895403292432 Skincare Alami Untuk
Post a Comment